Tanya:
Apa sih yang disebut sebagai madu ?
Jawab:
Madu adalah cairan alami yang umumnya memiliki rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nectar) atau bagian lain dari tanaman (extra floral nectar) atau ekskresi serangga.
Tanya:
Bagaimana kita tahu bahwa suatu madu itu asli atau tidak ?
Jawab:
Madu adalah produksi lebah yang penuh dengan tantangan bagi manusia untuk memahaminya, sampai zaman modern ini masih ada tidak kurang dari 15 jenis zat didalam madu yang belum terdefinisikan oleh ilmu pengetahuan modern dan belum diberi nama. Karena terbatasnya ilmu manusia tersebut, membuktikan suatu madu adalah asli menuntut tantangan tersendiri juga. Namun setidaknya ada kesepakatan umum di seluruh negara bahwa madu dikatakan asli apabila dalam proses produksi sampai hasil akhir tidak mengalami pencampuran dengan zat apapun – selain cairan alami yang dihasilkan oleh lebah tersebut diatas. Karena madu alami (asli) memiliki komposisi kandunangan zat tertentu (sebagian sudah dikenali dan sebagian yang lain belum), maka keaslian madu bisa di analisa melalui kandungan zat yang ada dalam madu tersebut – yaitu pada zat yang sudah dapat dikenali. Di Indonesia kwalitas madu di atur melalui Standar Nasional Indonessia (SNI) no 01-3545-2004. Madu yang memiliki kwalitas SNI inilah yang paling aman menjadi rujukan kwalitas madu asli di Indonesia saat ini.
Tanya:
Apakah madu “Rumah Madu” Asli ?
Jawab:
Dalam setiap pembelian madu dari para supplier madu, Rumah Madu selalu melakukan analisa kwalitas madu sesuasai SNI 01-3545-2004 untuk meyakinkan bahwa madu yang dikemas dan dijual oleh Rumah Madu adalah madu yang telah sesuai dengan SNI tersebut. Jadi madu Rumah Madu adalah madu asli sesuai Standar Nasional Indonesia.
Tanya :
Apa kegunaan madu dan bagaimana menggunakannya ?
Jawab:
Penemuan-penemuan arkeologi sejak jaman kuno membuktikan bahwa madu telah digunakan sebagai obat atau ramuan obat oleh perbagai bangsa; dalam agama Islam kegunaan madu sebagai obat ini dikuatkan di dalam ayat Al qur’an (QS An Nahl Ayat 68-69) dan beberapa hadits Nabi tentang pengobatan.
Penggunaan madu yang paling umum adalah dengan diminum baik secara teratur untuk pengobatan pencegahan (preventive) maupun diminum untuk pengobatan penyembuhan (curative). Belakangan berbagai percobaan ilmiah juga membuktikan bahwa ternyata penggunaan madu tidak harus melalui diminum, tetapi bisa juga secara efektif melalui penyuntikan maupun sebagai obat luar yang langsung dioleskan di bagian tubuh yang sakit atau luka.
Tanya :
Apa yang menjadikan madu dapat digunakan sebagai obat ?
Jawab:
Ketika Allah menyebutkan madu sebagai obat 14 abad yang lalu, saat itu ilmu pengetahuan manusia masih sangat terbatas. Belakangan mulai terungkap secara ilmiah mengapa madu bisa menjadi obat. Perlu juga diingat bahwa apa yang disebut di dalam Al Qur’an akan langgeng kebenarannya sampai akhir zaman, jadi yang terungkap sekarang secara ilmiah sangat bisa jadi belum sepenuhnya mengungkap penyebab sesungguhnya dari khasiat madu untuk obat. Dari waktu ke waktu akan muncul penyakit baru dan perlu penyembuh baru – dan madu akan selalu menjadi salah satu penyembuh ini (ini sudah terjadi ribuan tahun lalu dan akan terus terjadi sampai akhir zaman – sesuai kaidah kebenaran Al Qur’an sampai akhir zaman). Sementara ini yang sudah terungkap secara ilmiah mengapa madu dapat menjadi obat antara lain adalah sifat antimicrobial madu yang disebabkan oleh kandungan kadar gula (mayoritas fruktosa) yang tinggi, kadar air yang rendah (banyak microorganism membutuhkan air untuk tumbuh), keasaman madu dan yang tidak kalah penting adalah hydrogen peroksida yang muncul dari reaksi glukosa dari madu dengan air dan oxygen – peroksida (H2O2) inilah salah satu pembunuh microorganism yang utama.
Tanya :
Apakah madu cocok untuk seluruh jenis penyakit ?
Jawab:
Di Al Qur’an madu disebut ”....sebagai obat bagi manusia” (QS An Nahl 69) , tanpa menyebut sebagai obat untuk penyakit tertentu. Dengan demikian berarti madu bisa jadi cocok untuk segala macam penyakit – termasuk penyakit-penyakit yang sekarang belum ketemu pengobatannya. Kita bisa yakin mengenai keandalan madu sebagai obat ini karena ada ayatnya di Alqur’an dan dikuatkan oleh berbagai hadits Nabi, lebih jauh lagi dengan banyaknya zat yang ada di dalam madu yang belum sepenuhnya bisa didefinisikan oleh manusia modern sekarang – memberikan harapan bagi kita bahwa madulah jawaban atas problem kesehatan kita sekarang dan dimasa datang (karena apa yang ada di Al Qur’an dijamin kebenarannya sampai akhir Zaman). Diantara yang ada rujukannya atau sudah ada hasil researchnya antara lain adalah penggunaan madu untuk pengobatan sakit perut, untuk pengobatan pancreatitis akut, pengobatan cancer, pengobatan tumor, pengobatan luka pada penderita diabetis, dan sebagai antibiotic untuk segala macam penyakit . Selain cocok untuk penyakit serius seperti cancer dan tumor (yang dibuktikan dalam riset Dr. Nada Orsolic dari University of Zagreb – Kroasia), madu juga cocok untuk pengobatan ’penyakit’ sederhana seperti bisul, jerawat dan sejenisnya melaui proses osmosis yaitu madu menyerap nanah/cairan yang terdapat dalam bisul dan sejenisnya.
Di mesir kuno lebih dari separuh resep pengobatan menggunakan madu sebagai bahan utamanya, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penyakit dapat disembuhkan dengan madu ini.
Perlu diingat meskipun dengan berbagai kasiat pengobatan yang terkandung dalam madu, apabila dimungkinkan (ada biaya dlsb.) tetap kami anjurkan untuk penyakit-penyakit serius pasien juga berobat/berkonsultasi dengan dokter, rumah sakit dlsb. Madu aman dikonsumsi bersama dengan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Tanya :
Apakah seluruh madu memiliki kasiat yang sama ?Ada yang bilang madu arab adalah yang terbaik sehingga dijual sangat mahal ?
Jawab:
Karena madu dihasilkan oleh lebah dari sari bunga yang berbeda-beda, tentu komposisi yang ada di satu madu bisa berbeda dengan madu lainnya. Jadi adalah wajar apabila suatu madu lebih cocok untuk penyakit tertentu, dan madu lain lebih cocok untuk penyakit lainnya. Namun secara umum zat-zat penyembuhan terdapat di seluruh madu sejauh madu tersebut benar-benar asli.
Sejauh ini belum terbukti secara ilmiah bahwa madu arab memiliki komposisi yang jauh berbeda dari madu-madu lainnya. Meskipun demikian diakui bahwa secara alami madu dari daerah yang memiliki kelembaban udara rendah seperti di arab, otomatis memiliki kadar air yang rendah. Itulah sebabnya madu arab cenderung kental hampir menyerupai jeli. Memang efektifitas penyembuhan madu salah satunya tergantung kadar air ini, semakin rendah akan semakin efektif madu sebagai obat. Jadi madu arab yang sudah terbukti kelebihannya adalah di faktor kadar air ini. Meskipun demikian dengan perkembangan teknologi pasca panen madu yang baik, sekarang sangat memungkinkan madu Indonesiapun dapat menyamai madu arab dalam hal kadar air ini. Beberapa jenis produk madu dari Rumah Madu (tipe gold dan tipe platinum) telah mengalami proses penurunan kadar air yang paling aman tersebut sehingga dari kadar airnya akan dapat menyamai atau bahkan lebih rendah kadar airnya dari madu arab.
Tanya:
Bagaimana memilih madu yang baik ?
Jawab:
Madu yang baik adalah yang memenuhi standar dari yang berwenang di suatu negara. Di Indonesia tentu standar ini adalah SNI. Kemudian madu yang telah memenuhi standar tersebut juga bisa berbeda dalam hal misalnya kadar airnya tersebut diatas. SNI hanya mensyaratkan kadar air maksimum 22 %, namun madu yang paling baik baik kadar airnya dibawah 17.1 % atau bahkan ada yang lebih rendah dari 15%. Madu yang kadar airnya rendah selain akan tahan sangat lama disimpan (temuan dari piramid mesir bisa ribuan tahun) juga akan lebih efektif kasiatnya untuk pengobatan. Berdasarkan kadar airnya, di Amerika madu digolongkan menjadi tiga yaitu Grade A dan B dengan kadar air maksimum 18.5% dan Grade C yang memiliki kadar air maksimum 20%.
Tanya:
Mengapa kadar air menjadi salah satu faktor yang penting dalam memilih madu ?
Jawab:
Secara inherent (penyebab sendiri atau disebut inherent vice) madu hanya akan bisa rusak oleh proses fermentasi dan ini hanya terjadi apabila yeasts (ragi) yang ada di dalam madu mendapatkan kandungan air yang cukup. Semakin rendah kadar airnya, maka peluang fermentasi didalam madu akan semakin kecil dan akhirnya berhenti tidak terjadi sama sekali fermentasi apabila kadar air madu dibawah 17.1 %. Madu-madu yang bertahan sangat lama (sampai ada istilah Very Old Honey) adalah madu yang memiliki kadar air sangat rendah tersebut. Selain ketahanan dalam penyimpanan, kadar air yang rendah dalam madu membuat sangat sedikit (atau tidak ada) molekul air yang bebas didalam madu. Tidak adanya molekul yang bebas tersebut membuat microorganism tidak dapat tumbuh dalam madu. Selain daripada itu, dalam mengobati luka misalnya – madu digunakan karena sifat osmotic-nya (atau sifat menarik/menyerap air) – dan kemampuan menarik air akan lebih kuat apabila madu memiliki kadar air yang rendah. Disinilah pentingnya memilih madu yang berkadar air rendah untuk pengobatan.
Tanya :
Apakah keaslian madu bisa di tes dengan cara yang sederhana ?
Jawab:
Banyak sekali tes/deteksi keaslian madu secara tradisionil yang sederhana yang sering dipakai masyarakat seperti perembesan di kertas koran, tidak dimakan semut, ujung korek api yang dicelupkan madu tetap bisa menyala, menggumpalkan (coagulasi) kuning telur dan mungkin masih banyak lagi. Tidak satupun tes-tes sederhana ini yang bisa didukung dengan argumentasi ilmiah atas kebenarannya. Tes-tes sederhana tersebut bisa jadi cocok untuk madu tertentu pada kondisi/lingkungan tertentu tetapi tidak bisa digeneralisir untuk seluruh madu.
Hanya satu tes sederhana yang relatif dapat didukung kebenarannya secara ilmiah baik secara teori maupun tes di lapangan yaitu melaui penetesan madu kedalam air dingin. Madu asli akan terus turun kebawah/dasar air karena berat jenisnya yang jauh lebih tinggi dari air (sekitar 1.42) dan tidak membuat air keruh ( tercampur madu) karena aktifitas air (water activity) yang rendah dari madu tersebut. Yang sejalan dengan tes ini adalah dengan menuang ½ atau satu sendok madu kedalam piring yang terisi air, kemudian memutar piring kekiri terus menerus – maka sebelum madu bercampur air, madu akan membentuk kumpulan segi enam yang menyerupai sarang lebah.
Tanya :
Apakah madu aman bagi para penderita diabetis ?
Jawab:
Penderita diabetis umumnya mempunyai masalah dalam produksi insulin yang digunakan untuk memecah zat gula (terutama sukrosa yaitu jenis gula disakarida) yang masuk kedalam tubuh agar bisa diserap oleh tubuh. Dalam hal madu, rasa manis yang dihasilkan oleh madu adalah dari jenis gula yang berbeda (terutama fruktosa yaitu jenis gula monosakarida) yang langsung dapat diserap oleh tubuh tanpa membutuhkan enzym. Jadi madu adalah pemanis alami yang aman bagi penderita diabetis. Bahkan sudah terbukti secara ilmiah bahwa madu juga sangat efektif untuk pengobatan luka yang timbul karena penyakit diabetis ini. Salah satu yang telah membuktikan keamanan madu untuk penderita diabetis ini adalah Dr. Jamal Burhan dari Universitas Iskandariyah Mesir.
Tanya :
Apakah madu dapat menyembuhkan penyakit karena alergi ?
Jawab:
Dr. William Paterson dari Oklahoma, USA bersama dengan beberapa dokter lain telah melakukan riset terhadap 17,862 pasien dari rentang umur 20 – 60 tahun yang menderita penyakit alergi dalam bentuk chronic bronchitis, astmatic bronchitis, bronchial asthma, chronic rhinitis, allergy rhinitis dan sinusitis. Hasilnya ternyata madu dapat dengan cepat menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Dari hasil tersebut juga diketahui bahwa terapi madu sangat baik untuk lebih dari 90 % jenis penyakit karena alergi.
Tanya :
Apakah madu aman bagi penderita darah tinggi ?
Jawab:
Meskipun belum ditemukan riset khusus masalah ini, tetapi Dr. Yusof Abas seorang dokter dan ahli madu di Malaysia menyatakan minimal madu aman dan boleh dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi, beliau juga yakin khasiat madu menurunkan tekanan darah tinggi namun sebagai dokter beliau ingin membuktikan dahulu melalui riset sebelum memberikan pendapat resminya.
Tanya :
Apakah madu dapat menurunkan kolesterol ?
Jawab :
Dari riset yang dilakukan oleh sejumlah ahli di Rusia, 75 % pasien dapat diturunkan kolesterolnya melalui terapi madu dalam waktu 3 sampai 6 bulan.
Tanya:
Apakah madu dapat digunakan untuk makanan Diet ?
Jawab:
Madu adalah sumber tenaga dan kalori terutama dari gula sederhana (fruktosa), protein dan sedikit gula komplek. Dalam satu sendok madu kurang lebih terkandung 65 kalori. Apabila kita minum dua sendok madu dipagi hari, ini setara dengan +/- 130 kalori yang cukup untuk aktifitas 2-3 jam. Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, dapat meminum madu 3 – 4 sendok makan di pagi hari dan bisa ditambah 1 atau dua sendok makan sekitar jam 10 pagi; dengan cara ini Anda tidak akan terasa lapar pada siang hari karena energi masih cukup. Di malam hari Anda bisa minum dua sendok makan sebelum makan malam. Dengan pola diet ini nafsu makan Anda akan berkurang karena mayoritas tenaga disupplay oleh madu, dengan demikian konsumsi makanan lainnya (yang menyebabkan kegemukan) dapat sangat ditekan. Pola diet dengan madu ini disarankan oleh Dr. Yusof Abas dar Malaysia.
Tanya :
Apakah madu dapat menjadi pengganti gula dalam resep makanan dan minuman ?
Jawab:
Madu adalah pemanis alami yang disediakan oleh Allah di alam untuk manusia. Komposisi madu baik dari sisi mineral, asam-asam amino, protein dan vitamin yang terkandung didalamnya memiliki banyak kesamaan dengan bahan baku makanan yang kita gunakan sehari-hari. Jadi madu sangat cocok untuk menggantikan gula sebagai pemanis pada bahan makanan ataupun minuman kita. Bahkan sebelum manusia modern mengenal gula seperti yang kita kenal sekarang, madulah yang selalu dipakai sebagai bahan pemanis untuk makanan dan minuman bangsa-bangsa terdahulu. Penggantian gula dengan madu juga merupakan solusi yang aman bagi yang hendak menghindari gula karena diabetes, kegemukan dlsb.
Karena tingkat kemanisan yang dikandung madu lebih tinggi dari gula, maka kaidah umumnya ketika hendak menggantikan gula dengan madu dalam suatu resep makanan/minuman adalah menggunakan madu hanya separuh dari yang dibutuhkan apabila menggunakan gula. Misalnya dalam satu resep makanan disebutkan perlu menggunakan gula 2 sendok makan, maka apabila digunakan madu hanya membutuhgkan 1 sendok makan. Kemudian dapat disesuikan sampai tingkat kemanisan yang dikehendaki.
Tanya:
Apakah ada efek samping dari penggunaan madu ?
Jawab:
Efek samping mungkin ada bagi pengguna tertentu, terutama apabila mereka belum pernah minum madu sama sekali sebelumnya. Meskipun demikian efek samping dari penggunaan madu ini tidak perlu ditakuti karena sifatnya sementara dan dalam istilah medis disebut sebagai ’healing crisis’. Efek samping ini bisa berupa pusing-pusing sejenak atau bagi yang mempunyai kebiasaan sakit perut IBS (Irritable Bowel Syndrom), bisa jadi sakit perutnya tambah parah. Namun sekali lagi ini sifatnya sementara yaitu pada saat proses penyembuhan berjalan yaitu yang disebut ’healing crisis’ tadi. Bagi yang mengalami efek samping ini justru menunjukkan positif karena terapi pengobatan madu sedang berproses untuk penyembuhan (maka disebut ’healing crisis’), apabila hal ini terjadi pengobatan dengan madu perlu diteruskan agar sampai benar-benar sembuh, namun apabila ’healing crisis’ dirasa terlalu berat dosis madu dapat dikurangi sementara kemudian setelah ’healing crisis’ berlalu dilanjutkan lagi dengan dosis penuh.
Proses ’healing crisis’ inilah yang oleh Rasulullah S.A.W. dijelaskan dalam hadits shoheh ketika seorang sahabat tidak langsung sembuh setelah diberi minum madu, baru sembuh setelah saudara dari sahabat tersebut balik ketiga kalinya ke Rasulullah dan oleh Rasulullah disampaikan ”...apa yang datang dari Allah pasti benarnya, perut saudaramu bisa berbohong”.
Tanya:
Seperti apa dosis madu yang baik untuk orang yang sehat maupun orang yang sakit ?.
Jawab:
Untuk orang yang sehat dan ingin menggunakan madu sebagai pencegahan, maka minum madu sekali sampai dua kali sehari satu sendok makan adalah memadai.
Bagi yang minum madu untuk penyembuhan dari suatu penyakit, dianjurkan minum lebih banyak yaitu antara 3 sampai 4 kali sehari satu sendok makan.
Tanya:
Apakah madu aman bagi seluruh usia ?
Jawab:
Di negeri-negeri barat ada pendapat untuk tidak memberikan madu pada anak dibawah usia satu tahun karena dikawatirkan menyebabkan sakit yang disebut Botulism (Disebabkan oleh Clostridium Botulinum), namun hal ini belakangan telah dibuktikan ketidak benarannya oleh team dokter dari rumah sakit Al Khafji National Hospital Saudi Arabia yang meneliti lebih dari 220 contoh madu dari berbagai negara dan interview dengan keluarga dari lebih 1500 bayi yang diberi minum madu sejak lahir. Hasil penelitian ini membuktikan tidak ada satupun madu yang tercemar Clostridium Botulinum dan tidak ada satupun bayi yang menderita botulism karena madu. Kesimpulan lain adalah bahwa peluang adanya Clostridium Botulinum di dalam madu sama dengan peluang kebaradaannya di bahan makanan lain yang berasal dari alam seperti susu, pisang dlsb. Jadi madu tetap aman untuk dikonsumsi pada usia berapapun termasuk untuk bayi dibawah umur satu tahun.
Tanya:
Apakah madu dari Rumah Madu dijual melalui jalur MLM (Multi Level Marketing) ?
Jawab:
Rumah Madu tidak menjual madu melalui jalur MLM. Rumah Madu menjual madu yang telah diteliti keasliannya melalui jalur yang paling pendek ke konsumen langsung yaitu hanya melibatkan maksimal dua level penjualan yaitu distributor dan agen. Untuk menjadi distributor seorang harus mampu menjual minimum 1000 botol. Sedangkan untuk menjadi agen persyaratannya lebih mudah yaitu cukup mulai jualan minimal 1 lusin atau 12 botol. Melalui jalur penjualan yang pendek ini keaslian madu lebih terjaga dan harga jual menjadi lebih terjangkau karena tidak dibebani oleh jalur distribusi yang panjang.
Tanya:
Apabila saya ingin menjadi agen, distributor atau hanya sekedar membeli madu Rumah Madu, siapa yang harus saya hubungi ?atau dimana saya bisa peroleh segala informasi atau ilmu pengetahuan tentang madu ?
Jawab:
Paling mudah adalah menghubungi hot line Rumah Madu di 0813 186 300 77 via sms atau telpon langsung. Selebihnya kami akan pandu dari sana.
Team riset Rumah Madu akan terus menerus menggali segala informasi dan ilmu pengetahuan yang terkait dengan madu. Informasi tersebut kemudian disarikan yang relevan dan dipublikasikan di www.rumahmadu.com. Melalui situs Rumah Madu tersebut diharapkan para agen, distributor dan masyarakat umum dapat belajar segala sesuatunya tentang madu. (IQ)
SUMBER:
http://safamedical.com/list.asp?c=8&j=8
BANDUNG : AKHMAD YANI HP: 087822067787; Jl. Situ Lengkong No:15 Kel:Cijagra Rt:03 Rw:03 Kec:Lengkong Buah Batu, Bandung BANDUNG : ASEP SAEFUDIN HP: 081572023453 TLP: 022-4211874; JL. JAWA NO:40 BANDUNG INDRAMAYU : CONNI RAHARJA HP: 081802333678 TLP: (0234)271202 . Jl. Jendral A Yani No:105/D Indramayu KOTA BANJAR PATROMAN : Asifudin Muhsin HP: 08567664321 Jl. Astana Rt/Rw: 04/03 Sukahurip Langensari Banjar JABAR
Xamthone Plus Bandung Bisa Belanja Online disini
Kamis, 08 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar