KENAPA HARUS BERGABUNG DI MPP SYARIAH BERSAMA SAYA?
Karena saya adalah pemilik | PAKET POS | sehingga secara otomatis andapun akan saya promosikan juga. Karena saya adalah pemilik | BIN MUHSIN GROUP | sehingga anda akan mendapatkan semua kemudahan bergabung di jaringan bisnis saya
===
Republika: Selasa, 08 Agustus 2006
Marketing Syariah Bukan Marketing 'Syori-ah'
Muhammad Syakir Sula
Wakil Ketua Umum IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam)
Sekjen MES (Masyarakat Ekonomi Syariah)
Saya tersentak ketika seorang teman mem-plesetkan marketing syariah jadi
'marketing syori-ah'. Begini kata mereka. ''Apa yang you tulis dalam buku
Syariah Marketing itu, tidak mungkin diimplementasikan dalam bisnis modern.
Mustahal.''katanya yang melafazkan mustahil. Ia lantas melanjutkan, itu sih
'marketing Syori-ah'.
Ia memaparkan, praktik bisnis di dunia modern ini banyak dipenuhi dengan
penipuan, kebohongan, kemaksiatan, dan bermitra dengan orang-orang yang
sebagian besar otaknya sudah kotor. ''Mana mungkin teori syariah marketing
di buku itu ditengok orang,'' katanya lagi. Teori itu hanya bisa
diaplikasikan santri sarungan yang berada di lingkungan yang masyarakat
sekitarnya masih lugu. ''Pergilah ke pelosok Madura, teori itu mungkin
cocok kata dia.''
Jika tetap menerapkan teori syariah marketing, jangan-jangan orang yang
melakukannya menjadi orang asing dan tak punya kawan. Bagaimanapun, kata
dia, bisnis di era global adalah gaul. Pelaku bisnis biasanya mau diajak ke
karaoke, bermain golf, atau mau memberi upeti berupa perempuan di kamar
hotel, atau kadang harus mau juga sharing dana taktis sebagai balas jasa
alias suap. Kadang juga harus mengajak refreshing ke luar negeri. Itu, kata
dia, bisnis modern.
Lalu saya mengatakan, telah lima belas tahun di dunia marketing dan enam
tahun menjadi direktur marketing di perusahaan kelas menengah. Saya dapati
banyak orang baik di dunia bisnis. Mereka tidak mau disogok, tidak mau
dilobby dengan wanita, tidak mau mengeluarkan dana riswah (suap), tidak mau
merekakayasa laporan (window dressing), menghindari golf yang 'diisi'
(judi), juga enggan menyetor dana taktis ke atasan. Mereka bekerja secara
profesional.
Saya juga masih menemukan beberapa direksi BUMN yang shaleh, bukan hanya
abid (ahli ibadah) dan senantiasa puasa Senin-Kamis, bahkan melakukan puasa
Daud (satu hari puasa dan satu hari tidak), amalan ibadah yang mungkin
sudah jarang dipraktikkan oleh seorang santri sekalipun.
Saya pun menemukan beberapa manajemen Bank Syariah yang mengamalkan wirid
tarekat tertentu, yang wiridnya kadang lebih panjang dari wirid kyai. Di
industri asuransi swasta saya punya beberapa kawan, yang jidadnya hitam
karena banyak sujud dan tahajjud, padahal di industri asuransilah yang
sering disebut-sebut sebagai biangnya 'bisnis modern' seperti yang dimaksud
di atas.
Beberapa hari yang lalu, kami berjumpa seorang sahabat, dia baru saja
kembali menyelesaikan Phd nya dari Amerika. Kebetulan disertasinya tentang
Spiritual Business. Sahabat itu menyatakan, lanjutkan kampanye marketing
syariah. Rupanya dia membaca resensi buku itu di internet.
Di Amerika, Eropa, orang sudah mulai muak dengan cara-cara bisnis yang
menyimpang, istilah dia. Sejak kejadian Enron, Global Crossing, dan
Worldcom, dunia bisnis di Amerika mulai sadar. Mereka haus dengan
nilai-nilai spiritual, kejujuran dan transparansi dalam mengelola bisnis.
Karena itu, tidaklah mengherankan mengapa Stephen R. Covey menyusul buku
legendarisnya, The 7 Habit of Highly Effective People dengan The 8 Th Habit
of Highly Effective People menambah satu poin lagi yaitu The 8 th Habit
yang tidak lain adalah inner voice dan transcendental values. Disinilah dia
menganggap bahwa nilai-nilai kejujuran, bisikan hati, menjadi hal yang
sangat penting bagi pengelola bisnis.
Buku itu meledak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini pertanda bahwa
pelaku bisnis di dunia, ingin kembali ke bisnis modern yang beradab, bukan
bisnis modern yang biadab. Memang berat, jikalau kita ingin kembali kepada
sesuatu yang benar. Kita akan dianggap aneh, dianggap tidak gaul, dan
ketinggalan zaman. Tapi percayalah, justru 'orang-orang aneh' inilah yang
berbahagia. Rasulullah pernah bersabda, 'Berbahagialah al-ghuraba,
orang-orang yang aneh, itu'.
Tanda-tanda mereka, seperti disebut oleh Rasulullah, adalah ''(1) Mereka
mencoba menimbulkan perbaikan ketika manusia sudah rusak, (2) mengisi apa
yang hilang, mereka melengkapi apa yang ganjil, mereka memenuhi apa yang
kosong, (3) mereka menghidupkan kembali sunnahku setelah sunnah itu
dimatikan oleh manusia.''
Inilah yang saya sebut dengan marketer syariah. Ketika yang lainnya
melakukan penipuan, ia memilih berjualan dengan jujur. Ketika yang lainnya
meraih bisnis dengan dengan maksiat, ia memilih dengan bekerja keras sambil
berdo'a. Dan ketika yang lainnya sudah terbiasa dengan menyuap, ia memilih
membangun silaturrahmi dengan mitra dan klien.
Syafi'i Antonio, pakar ekonomi syariah, dalam pengantarnya di buku 'Syariah
Marketing' dengan mantap menyimpulkan bahwa spirituality is the soul of
advanced and integrated marketing. Wallahu A'lam
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti [EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
H. M. Nur Abdurrahman
Wed, 09 Aug 2006 02:10:51 -0700
Tidak ada komentar:
Posting Komentar