Penyakit lupus saat ini menjadi kajian berbagai pakar kesehatan baik itu dokter maupun yang bukan dokter. Masyarakat awampun tertarik untuk membahas penyakit yang kononnya lebih mengerikan daripada HIV/Aids ini. Banyak kita jumpai milis-milis yang mengajak partisipasi siapa saja untuk memberikan pernyataan, pertanyaan, komentar, saran, dll, agar sama-sama mencari jalan keluar dari belenggu lupus ini.
Berikut kutipan asli dari forum kesaksian lupus, www.akupercaya.com: Hari ini ada persekutuan doa di sekolahku. Guruku, namanya Bu Susi, diminta bawa Firman sama anak Osis sie kerohanian. Dia sakit lupus, sering tidak masuk, baru-baru ini dia gak masuk lamaaaa sekali, koma di rumah sakit. Dia cerita apa itu penyakit lupus. Penyakit lupus adalah penyakit di mana antibodinya error. Harusnya antibodi itu menyerang kuman dan bakteri dan benda asing, tapi antibodi guruku malah menganggap tubuhnya sendiri sebagai musuh asing, jadi nyerang tubuh sendiri. Jadi tiap hari harus minum obat yang menonaktifkan antibodi, tapi berarti gak punya pertahanan tubuh.
Lupus itu macam-macam, tergantung apa yang diserang, bisa nyerang segalanya. Kalau guruku, yang diserang tulang, darah, dan kulit. Kalau lupusnya serang kulit, kulit kepalanya ngelotok jadi rambut-rambutnya juga, jadi kepalanya dia agak botak, ditutup sirkam. Tapi menurutku sih dia kelihatan normal dan cantik hanya pucat.
Kalau lupusnya serang tulang, seluruhnya sakit, mau berbaring posisi apa pun sakit. Biasanya sih untuk menghilangkan sakit pakai morfin, tapi kalau keterusan tidak baik, jadi lebih baik teriak-teriak, sakit, sakit...! Mengerikan!!! Tapi di tengah-tengan ketidakberdayaan itu, cuma satu yang dia pegang: YESUS MENGASIHINYA. Yang terakhir yang bikin dia koma adalah saat lupusnya serang darah.
Darahnya mengental dan tidak mencapai otak, stroke dan koma 4 hari tidak sadarkan diri. Tapi ajaib, dikiranya mati, ternyata malah dia sadar dan setelah itu grafik peningkatan kesehatannya naik cepat sekali sampai bisa pulang beberapa hari kemudian. Mujizat...! Lupus itu mirip AIDS. Dia gak punya antibodi/ketahanan tubuh. Lupus and AIDS gak bikin mati, tapi matinya karena ketularan penyakit lain, karena gampang sakit. Seringkali aku heran, kalo orang kena AIDS, mungkin karena dia melakukan dosa seks.
Tapi kalau kena lupus, aku bingung.. kok Tuhan bisa-bisanya ciptain orang yang darah putihnya nyerang diri sendiri dan hidupnya selalu dihantui dengan kematian??? Kok ada yang seperti itu? Aku tidak bisa membayangkan. Ternyata, guruku itu benar-benar orang yang paling tahu dan paling merasakan kasih Tuhan dibanding aku dan temen-teman. Dia tahu Tuhan mengasihi dia apa pun kondisinya, kalau Dia izinkan penyakit ini, Dia pasti punya rencana yang mungkin kita tidak mengerti.
Aku bingung. Dia seringkali lumpuh total dan mesti disuapin, dimandiin, dan harus berusaha latihan gerakin tangan, gerakin kaki, dll, tapi masih ngajar sampai sekarang, fisika kelas III lagi, dan sering bikin dokter-dokter rumah sakit terheran-heran karena bisa jalan lagi padahal tadinya uda lumpuh, dll.
Dia cuma menjalani hidup yang Tuhan percayakan, dia tahu benar Yesus mengasihinya. Kalau pun di masa depan nanti dia bakal ambruk lagi masuk rumah sakit, atau mengalami kesakitan lagi, itu kedaulatan Tuhan atas hidupnya. Dia tidak berdaya, yang bisa dia lakukan hanya percaya Yesus mengasihinya dan menjalani hari-hari yangg Tuhan percayakan. Bukankah itu mengagumkan? Tuhan itu selalu baik, tapi tergantung bagaimana kita memandangnya. Seorang yang lupus bisa melihat Tuhan itu luar biasa baik, bagaimana dengan kita?
"Saya dengar penyakit ini lebih mengerikan dari AIDS" Soalnya pernah ada saudara di Surabaya yang sakit ini, namun oleh karena kasih kemurahan Tuhan dia bisa sembuh total, sebelumnya dia sudah divonis dokter gagal ginjal, dan harus cuci darah. Bagi Tuhan memang tidak ada yang mustahil! XAMthone plus alat Tuhan untuk kesembuhan Lupus. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar